NW ONLINE – Memuliakan Guru, Belajar memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kesuksesan para pelajar. Mereka yang benar-benar, bersungguh-sungguh untuk terus belajar ketika berada di masa pendidikan, memiliki banyak kemungkinan untuk bisa paham dan menguasai materi-materi yang mereka pelajari.
Karena banyak sekali kisah-kisah hebat para ulama tentang kegigihannya dalam belajar saat duduk di bangku pendidikan. Dengan kesungguhan dan ketekunannya dalam belajar, akhirnya bisa menjadikan dirinya ulama hebat yang sukses dalam dunia keilmuan. Bahkan tidak sedikit juga yang melahirkan banyak karya-karya yang bisa dinikmati dan dibaca hingga saat ini.
Namun demikian, sekadar mencukupkan “belajar” pada dasarnya tidak akan cukup jika tidak disertai dengan adab dan memulikan guru. Beratapa banyak orang yang hebat tapi dia tidak beradab dan sebaliknya betapa banyak orang yang kepahamannya hanya segitu, tapi di balut dengan adab dan memuliakan gurunya.
Syehk imam Burhanuddin az-Zarnuji di dalam kitabnya Ta’limul Muta’allim. Beliau mengingatkan kita, bahwa tidaklah kita akan mendapatkan ilmu kecuali dengan menghormati guru.
اِعْلَمْ بِأَنَّ طَالِبَ الْعِلْمِ لاَ يَنَالُ الْعِلْمَ وَلاَ يَنْتَفِعُ بِهِ اِلَّا بِتَعْظِيْمِ الْعِلْمِ وَأَهْلِهِ وَتَعْظِيْمِ الْأُسْتَاذِ وَتَوْقِيْرِهِ.
Artinya: “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya seorang pelajar tidak akan bisa mendapatkan ilmu dan manfaat ilmu kecuali dengan menghormati ilmu dan orang yang berilmu, memuliakan guru dan menghormatinya.”
Memuliakan guru merupakan kewajiban setiap pelajar. Siapa saja yang pernah belajar kepada orang lain tentang ilmu pengetahuan, maka wajib baginya untuk memuliakan guru tersebut. Memuliakan guru merupakan etika dan teladan para ulama terdahulu. Mereka memberikan contoh yang sangat luar biasa perihal bagaimana seorang murid memuliakan gurunya.
Dan jangan sampai seorang penuntut ilmu tidak dapat menyuguhkan adab yang baik di hadapan guru dengan tidak menghormatinya. Sebagaimana yang dikatakan oleh syehk Hasyim Asy-Ari.
مَنْ تَرَكَ حُرْمَةَ الشَّيْحِ لَا يُفْلِحُ أَبَدَا
Artinya: “ Barang siapa yang tidak menghormati gurunya, tidak akan pernah sukses selamanya.
Abuya Assayid Muhammad Bin Maliki Al-Hasani menambahakan pentingnya menghormati guru.
أَغْضَبْ مِنَ الطَّالِبِ الَّذِي لَا يَحْتَرِمُ أُسْتَاذُهُ. وَلَوْ كَانَ أُسْتَاذُهُ صَاحِبُهُ
“Aku benci terhadap murid yang tidak menghormati gurunya, meskipun guru itu adalah temannya sendiri”
Memuliakan guru merupakan bagian dari memuliakan ilmu itu sendiri, dan orang yang tidak memuliakan gurunya, sama halnya dia tidak memuliakan ilmu yang sedang ia tekuni, dan siapa saja yang tidak memuliakan ilmunya, maka sampai kapan pun ia tidak akan mendapatkan ilmu. Hal ini sebagaimana nasihat yang disampaikan oleh Syekh Abu Bakar Syatha ad- Dimyathi, dalam salah satu kitabnya beliau mengatakan:
كُنْ مُوَقِّرًا لِمُعَلِّمِكَ مُعَظِّمًا لَهُ، فَاِنَّ تَعْظِيْمَهُ مِنْ تَعْظِيْمِ الْعِلْمِ. وَلاَ يَنَالُ الْعِلْمَ اِلاَّ بِتَعْظِيْمِهِ وَتَعْظِيْمِ أَهْلِهِ، وَكُنْ مُعْتَقِدًا
أَيْضَا أَهْلِيَتَهُ وَرُجْحَانَهُ عَلىَ مَنْ كَانَ فِي طَبَقَتِهِ
Artinya: “Jadilah kamu orang yang memuliakan serta mengagungkan pada gurumu. Karena sungguh, memuliakannya merupakan bagian dari memuliakan ilmu. Tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan memuliakan ilmu dan memuliakan orang yang berilmu. Dan, jadilah kamu orang yang yakin pada kapasitas dan keunggulannya pada orang yang ada pada masanya’’.
Beberapa pesan dan nasihat para ulama di atas, merupakan cara yang harus ditiru oleh semua orang ketika hendak mendapatkan ilmu dan keberkahan yang ada di dalamnya. Dengan memuliakan gurunya, maka ia tidak hanya akan mendapatkan ilmu saja, namun juga akan mendapatkan keberkahan dan kemanfaatan, begitu juga sebaliknya, orang yang tidak memuliakan gurunya maka akan sulit untuk mendapatkan ilmu dan keberkahannya.
Itulah pentingnya seorang pelajar memuliakan gurunya. Memuliakan guru merupakan salah satu jalan kesuksesan setiap pelajar. Semoga bermanfa’at. Wallahu a’lam.