NW ONLINE – Pesan al-Magfurulah Maulana al-Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dalam Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru Nomor 226, halaman 74, memberikan nasihat yang mendalam bagi para pengikut dan generasi penerus Nahdlatul Wathan (NW). Beliau menekankan pentingnya menjaga persatuan, setia kepada perjuangan, dan memperkuat iman serta takwa. Salah satu wasiatnya berbunyi:

“Anakku kalian kuamanatkan: Membela teguh Nahdlatul Wathan, Kompak utuh sepanjang zaman, Iman takwa diperjuangkan.”

Pesan ini mengingatkan pentingnya terus bersatu dan memegang teguh ajaran serta prinsip-prinsip organisasi demi kemajuan umat dan kejayaan NW.

al-Magfurulah Bapak Maulana Syaikh juga mengingatkan dengan penuh kasih dalam nasihat selanjutnya:

“Aduh Sayang! Wahai Anakku mari kembali…! Kepada NW Karya sendiri, Tak usah lari kesana kemari, Agar bersama sepanjang hari.”

Ini adalah seruan agar para pengikut NW tetap bersama, bersatu dalam satu barisan, dan tidak terpecah belah demi kemaslahatan bersama.

Nasihat tersebut relevan dengan perkataan Imam Al-Ghazali tentang pentingnya persatuan dalam umat Islam. Meskipun perkataan “Persatuan adalah rahmat, perpecahan adalah azab”, tidak secara langsung ditemukan dalam karya-karya Imam Al-Ghazali, ide ini selaras dengan ajarannya, seperti yang terdapat dalam “Ihya’ Ulumuddin. Beliau sering membahas pentingnya menjaga ukhuwah, persatuan, dan saling memperkuat satu sama lain dalam komunitas Muslim. Tema ini juga dikuatkan oleh hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal: “Al-jama’ah adalah rahmat dan perpecahan adalah azab.” Hadits ini sering dirujuk oleh para ulama, termasuk Imam Al-Ghazali, dalam membahas pentingnya persatuan dalam umat.

READ  RPGM Pastikan NW Tak Terlibat Urusan Hutang pada Kegiatan OK GAS Santri

Pesan al-Magfurulah Maulana Syaikh yang mengingatkan bahaya perpecahan di antara para pengikutnya sejalan dengan nasihat Imam Al-Ghazali, bahwa perpecahan adalah sumber kehancuran yang mengancam kejayaan umat. al-Magfurulah Bapak Maulana Syaikh melanjutkan nasehatnya dalam Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru:

“Aduh Sayang! Kalau Anakku kompak selama, Di satu Barisan bersama-sama, Pastilah NW jayanya lama, Karena syaitan tak dapat ‘nggrama’.”

Ini memperkuat bahwa kebersamaan dan kesatuan dalam satu barisan adalah benteng yang kuat dari godaan setan, sehingga NW dapat tetap berjaya dalam waktu yang lama.

Dengan demikian, baik nasihat Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid maupun ajaran Imam Al-Ghazali menekankan satu hal penting: persatuan adalah fondasi kekuatan umat, dan hanya dengan bersatu, umat dapat mencapai kejayaan yang abadi.

Persatuan dan kebersamaan yang diwariskan oleh Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dalam Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru menjadi pondasi penting bagi keberhasilan setiap perjuangan, termasuk dalam memajukan daerah. Wasiat beliau tentang pentingnya menjaga kompaknya Nahdlatul Wathan dan mengikuti satu barisan pimpinan yang kuat adalah cerminan bagaimana kekuatan sebuah komunitas terletak pada persatuannya. Dalam konteks kepemimpinan hari ini, persatuan ini sangat relevan dalam mendukung kesuksesan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 5, H. Suryadi Jaya Purnama, S.T., dan TGH. Muhammad Khairul Fatihin, S.Kom.I., M.M.

READ  HULTAH yang istimewa, Simbol Kebangkitan Baru Nahdlatul Wathan

Sebagaimana pidato Presiden Prabowo Subianto usai dilantik, yang menceritakan bagaimana ia diajak bergabung oleh Presiden Jokowi dalam kabinet, Presiden Prabowo kemudian dengan penuh semangat mengajak semua pihak di Gedung MPR untuk bersatu memajukan Indonesia. Begitu pula dengan seruan persatuan ini di tingkat lokal, kebersamaan menjadi kunci untuk mencapai kesejahteraan bersama.

Dengan visi dan misinya untuk “Membenahi Daerah Menuju Lombok Timur yang Sejahtera Lahir dan Batin,” serta ajakan untuk__”Periri Bale Langgak Menuju Lombok Timur yang Solah dan Soleh,” pasangan ini berkomitmen untuk mewujudkan kesejahteraan yang berlandaskan nilai-nilai agama dan kemajuan.

Seperti pesan persatuan yang disampaikan dalam Wasiat al-Magfurulah Bapak Maulana Syaikh, dukungan penuh dari seluruh masyarakat Lombok Timur akan memperkuat barisan dalam membangun daerah yang lebih baik, sesuai dengan cita-cita luhur yang akan terus dikenang oleh generasi mendatang.

Kiriman dari : Ulyan Nasri

Dosen Tetap Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Lombok Timur, Ketua LPPM, Penulis Buku, Editor Buku, Author Artikel Nasional dan Internasional, dan Reviewer Artikel Jurnal.

100% LikesVS
0% Dislikes