“Maulana Pahlawan Sejati” Tokoh untuk Kemaslahatan Akhirat

NW ONLINEKajian, Dunia ini sebentar saja. Kehidupan yang hanya sementara, tidak kekal alias fana. Betapapun indahnya dunia, suatu saat akan hancur, dan kita semua termasuk yang berada di punggung dan perut dunia akan musnah binasa.

Menariknya, hidup di dunia yang hanya sekejap mata ini merupakan ladang amal untuk bercocok tanam, berlomba-lomba memperbanyak bekal untuk dibawa pulang ke akhirat. Segala fasilitas kenikmatan dan kemewahan hidup di sorga kelak, diusahakan sejak masih hidup di dunia. Kalau di akhirat kelak, tidak ada lagi shalat, tidak ada lagi puasa dan zakat. Tidak ada lagi haji dan sodaqoh. Yang ada hanya dua kemungkinan, kenikmatan dan kepedihan siksa. Kita dibebaskan untuk memilih mana yang kita mau.

Masalahnya sekarang terserah kita mau memperjuangkan yang mana, merebut tiket masuk sorga dengan menjunjung tinggi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Tentu hal tersebut bisa terlaksana setelah kita terlwbih dahulu beriman kepada Allah Swt. Allah Swt Yang Maha Rahman Rahim tidak ingin hambanya tersesat jalan, maka Robbul Aalamiin menurunkan Kitab Suci Al-Qur’an selaku panduan agar tidak tersesat jalan. Diutus para Nabi dan Rasul, yang mana jalan lurus yang kita minta 17 kali sehari-semalam itu berupa diinul-Islam, dibawa oleh jendralnya Para Nabi dan Rasul baginda tercinta Rasulullah Muhammad Saw.

Pertanyaannya adalah dari siapakan kita mengenal Islam? Padahal nabi hidup 1400 tahun yang lalu. Jawabannya adalah dialah para ulama, para auliya Allah, para kekasih Allah yang dititipi ilmu dan kemuliaan. Salah satunya adalah ulama besar dan kharismatik yang kita kenal sebagai Pahlawan Nasional, Al-Magfurulah Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid Al-Anfenani.

Kalau dalam banyak seminar tentang kesuksesan finansial, seorang butuh mentor dan pelatih sukses. Orang rela bayar mahal menghadiri seminar sukses agar bisa memperoleh kekayaan dan kemakmuran materi. Ketika mereka telah sukses, ketika mereka telah mencapai impian dan cita-citanya, usahanya lancar dan maju bahkan meroket grafik penghasilan atau income-nya, maka mereka akan sangat berterimakasih kepada orang yang telah memberikan resep dan rahasia suksesnya.

Mengapa mereka sangat berterimakasih? Karena jasa motivator ispirator mentor yang telah memberinya kiat-kiat dan jurus sukses baginya itu sangat membantu baginya. Mereka akan sangat mengenang jasa para mentor itu. Padahal, sesukses apapun kalau untuk dunia, akan berakhir. Kalau hanya untuk kesuksesan dunia yang sementara ini saja butuh mentor, bagaimana dengan akhirat yang tiada batasnya? Tentu sangat penting kita punya mentor, punya guru, punya mursyid, punya panutan dan tauladan.

Bersyukurlah kita oleh Allah dianugerahi gurubesar, beliau adalah Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid Al-Anfenani, pendiri Madrasah NWDI, NBDI dan organisasi NW adakah seorang tokoh besar yang kompkit. Kiprah dan dedikasi selama hayat merepresentasikan beliau adalah seoang agamawan, sekaligus juga negarawan. Tidak mudah kita menemukan dua katagori istimewa ini pada pribadi seseorang secara bersamaan. Kadang seorang sangat dikenal dengan sebab ilmu pengetahuan agamanya yang luas, tapi dia bukan seorang yang banyak terlihat kiprahnya menggerakkan ummat untuk cinta tanah air dan bangsa.

Kalau sudah bicara agama, pendalaman tafsir, kajian fiqih, menggali hukum ekonomi syariah atau muamalah, lalu sangat serius berbicara masalah pengembangan pendidikan Islam, ini tentu sangat diperlukan tokoh-tokoh yang semacam ini.

Tokoh yang berbuat untuk kemaslahatan ummat di akhirat. Tokoh yang memikirkan kesejahteraan di negeri yang tiada putus-putusnya kelak itu, sangat kita butuhkan di setiap zaman. Bersyukurlah kita bangsa Indonesia punya Pahlawan Nasional yang sangat peduli dengan nasip kita di akhirat. Mana contohnya? Maulanasyaikh tanpa kita sadari sangat berkontribusi memperkaya kita untuk akhirat kita. Kita sedang tidur, kita sedang di tengah laut, kita sedang di atas ketinggian udara, bahkan kita sedang di alam kubur pun kita mendapat kiriman doa.

Di sholawat Nahdlatain, ada redaksi yang menyebutkan walijami’il muslimiin yang berarti untuk semua umat Islam. Ini menunjukkan kepedulian Maulanasyaikh kepada sipapun, asal dia muslim, dia akan kebagian fadhilah sholawat Nahdlatain itu. Ini potret dari jiwa dan semangat beliau yang mengamini julukan beliau sebagai seorang agamawan. Tiada henti beliau berdakwah untuk memperbaiki serta meningkatkan pemahaman ummat tentang agama. Hebatnya, Maulanasyaikh Sultonul Auliya itu bukan hanya memikirkan nasip jangka panjang untuk kehidupan akhirat, tapi jangka pendek pun alias nasip kita di dunia tidak dilupakannya. Bagaimana agar anak bangsa ini tidak ada lagi yang buta huruf, maka beliau mendirikan madrasah.

Beliau benar-benar mengamalkan pesan dari doa sapu jagat yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an: Robbanaa Atinaa fiddun-ya hasanah, wafil Aakhiroti hasanah. Kita dituntun untuk mengejar kesejahteraan secara seimbang, baik itu untuk kehidupan dunia, maupun akhirat.
Potret negarawan pada diri guru besar kita Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid, makin terlihat jelas manakala beliau diamanatkan menjadi anggota konstituante pada zamannya. Anggota DPR kalau pada era moderen kita saat ini.

Beliau bukan hanya berdakwah mengajari dan memupuk iman taqwa ummat, beliau bukan hanya wirid di atas sejadah, senantiasa bermunajat mendekatkan diri kepada Robbul-izzati, tapi juga bersosialisasi dan bergandeng tangan bersama pemerintah. Ikut masuk pada ladang politik nasional.

Maka tidaklah heran bilamana saat ini NW dipandu atau dipimpin oleh PBNW dibawah komando Maulanasyaikh TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, Lc. MPdI juga menggandeng partai politik ikut berkontribusi untuk negara, dan merekomendasikan caleg-caleg maju berkompetisi dalam pemilu 2024.

Pendiri NW bukan hanya menggerakkan ummat agar sukses di akhirat, tapi juga sejahtera sejak di dunia. Memperhatikan nasip ummat dan rakyat lewat masuk ke parlemen, ke DPR. Beliau telah mencontohkan dengan menjadi konstituante, serta mengajak ummat menentukan pilihan pada salah satu partai.

Menurut saya, beliaulah pahlawan sejati, yang bukan hanya berjasa untuk keselamatan dan kesuksesan akhirat, tapi juga untuk kemaslahatan hidup kita di dunia, dengan banyak membangun sdm ummat lewat bertumbuh-suburnya lembaga pendidikan madrasah yang kita lihat saat ini ribuan madrasah NW di seluruh nusantara.

Kelak di akhirat, ketika ditakdirkan masuk sorga oleh Allah Swt, pasti kita akan sangat berterimaksih kepada orang yang telah berjasa menjadi wasilah kita memperoleh kemuliaan masuk sorga. Maka disana kita akan buktikan, bahwa memang Maulanasyaikh Kiyai Hamzanwadi Sang Sultonul-auliya, adalah Pahlawan Sejati.

Berkat beliau, kita banyak didoakan, ribuan warga NW berhizib, membaca sholawat Nahdlatain, berwirid, bermunajat untuk keselamatan dunia akhirat, adalah berkah yang tiada ternilai kemuliaannya. Hatta seorang yang membenci NW sekalipun, tetap didoa, tetap dimohonkan kebaikan dunia akhirat, wallohua’lam.
(Ahad 17 Desember 2023)

Diary Jumadil Akhir (3). MAULANA PAHLAWAN SEJATI
Penulis: Abdul Manan Marda (Wasek PW Pemuda NW NTB)

TIM Redaksi Nahdlatul Wathan Online - Melayangkan dan mensyiarkan informasi melalui dunia maya

Baca ini yuk