Tukang Cukur Yang Berilmu Wahai Saudaraku, Bertakwalah Kepada Allah

NW Online| Sabtu, 19 Januari 2019 12:00

Seorang bekas budak yang berkulit hitam, berambut keriting, mata sebelah kanan buta, kaki sebelah kanan pincang dan tidak kaya. Begitulah para ulama menggambarkan ciri-ciri tubuh Atha’ bin Abi Rabah. Sebuah cerita dari Nu’man Bin Tsabit atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Abu Hanifah -rahimahullah-. Seorang ulama besar yang pernah belajar kepada tukang cukur, yaitu murid Atha’ Abi Rabah.

Abu Hanifah –rahimahullah- menceritakan, “Aku pernah melakukan kekeliruan dalam manasik haji di Makkah lalu seorang tukang cukur mengajariku. Peristiwanya, ketika hendak mencukur rambutku, ia bertanya padaku, ‘Apakah kamu orang Baduwi?’

‘Ya,’ jawabku. Dan aku bertanya kepadanya, ‘Berapa ongkos cukurnya?’

Ia menjawab, ‘Wahai saudaraku, bertakwalah kepada Allah! Anda akan melaksanakan ibadah tahallul, ini bukan cukur biasa!!! Dan aku pun mencukur Anda ini juga sebagai ibadah. Jangan tanya tarif! Tapi berilah dengan keridhaan dari hati anda. Duduklah!’

‘Aku mendapatkan satu ilmu’ (batinku di dalam hati)

Kemudian aku pun asal duduk dan tidak menghadap ke kiblat.

Tukang cukur itu berkata, ‘Wahai saudaraku, bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya engkau berada di Baitullah. Hadaplah ke kiblat!’

‘Aku  mendapatkan dua ilmu’ (batinku di dalam hati)

Akhirnya aku pun menghadap ke kiblat. Kemudian aku memposisikan kepalaku agar dicukur dari sebelah kiri.

Maka tukang cukur itu berkata, ‘Wahai saudaraku, bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Rasulullah suka memulai dari yang sebelah kanan’

‘Aku mendapatkan tiga ilmu’ (batinku di dalam hati)

Kemudian aku pun memposisikan kepalaku agar di cukur dari sebelah kanan. Dia mulai mencukur dan aku diam saja.

Tukang cukur itupun berkata, ‘Wahai saudaraku, bertakwalah kepada Allah! Kenapa engkau diam saja? Berdizikirlah!’

‘Aku mendapatkan empat ilmu’ (batinku di dalam hati)

Kemudian aku menikmati cukur dengan berdzikir. Setelah selesai aku pun membayar jasa ke tukang cukur kemudian aku berdiri hendak beranjak pergi. Lalu dia menanyaiku, ‘Mau kemana kamu?’

‘Ambil kendaraan’ sahutku.

‘Wahai saudaraku, bertakwalah kepada Allah! Berdoalah! Karena nabi mengajarkan berdoa selepas tahallul! Dan kerjakan shalat sunnat dua rakaat dulu kemudian pergilah!’ perintahnya

‘Aku mendapatkan lima ilmu’ (batinku di dalam hati)                            

“Aku melihat orang ini biasa-biasa saja sebagaimana masyarakat lainnya. Namun ilmunya sungguh sangat indah dan agung. Lalu aku mengobati penasaran dengan bertanya kepadanya, ‘Dari siapa kamu mempelajari apa yang kamu perintahkan dan ajarkan kepadaku tadi?’

Ia menjawab, ‘Aku pernah belajar ini kepada Atha’ bin Abi Rabah, ulamanya para ulama. Beliau pernah datang untuk cukur disini dan aku melihat beliau melakukan itu’.”

Wallahu a’lamu bis shawab. (Ibnu Rustam).

Sumber: “BIOGRAFI EMPAT IMAM MAZHAB” (- Abdul Aziz Asy-Syinawi -)

#NWOnline #NWCreativeMedia

Memberikan informasi akurat dengan gaya penulisan kekinian

Baca ini yuk