Pandangan universalitas irsalnya Nabi Muhammad tidak hanya ditemukan dalam literatur Islam, namun juga dari para orientalis Barat, sepeti William Muir, Ignaz Goldziher dan yang lainnya. William Muir dalam bukunya Life of Mahomet mengakui status universalitas Nabi Muhammad, meskipun ia melihatnya melalui kaca mata yang berbeda. Dalam pandangannya universalitas Muhammad tidak dilihat sebagai misi spiritual yang murni, melainkan hanya sebagai proyek politik-militer. Parahnya dalam bukunya tersebut, Muir menuduh Islam sebagai agama yang “ofensif” dalam menjaga keberlansungan agamanya, dan dalam mewujudkan klaim universalitasnya.(William Muir: 1861, 251). Tidak hanya itu, Muir berulang kali menekankan dalam bukunya tersebut bahwa penerimaan Islam, atau setidaknya tunduk pada kekuasaan, harus ditegakkan di ujung pedang.

Dari uraian di atas dapat dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa QS. al-Anbiyâ’: 107 menegaskan universalitas risalah Nabi Muhammad sebagai rahmatan lil-‘âlamîn yang mencakup seluruh makhluk, baik dalam dimensi spiritual, sosial, maupun kosmik. Tafsir para ulama klasik hingga modern menunjukkan keluasan makna rahmat, mulai dari hidayah bagi orang beriman, tertahannya azab bagi orang kafir, hingga terciptanya keadilan, kedamaian, dan penghormatan terhadap alam semesta. Perbedaan pandangan mufassir dan bahkan kritik orientalis tidak mengurangi esensi utama bahwa pengutusan Nabi Muhammad adalah puncak manifestasi kasih sayang Allah. Dalam konteks peringatan Maulid Nabi di bulan Rabi‘ al-Awwal, refleksi atas ayat ini menjadi pengingat agar umat Islam senantiasa meneladani beliau dengan menjadikan nilai kasih sayang, keadilan, dan kepedulian universal sebagai landasan kehidupan beragama dan bermasyarakat.

  Kisah Ibrahim dan Ruang Sejarahnya: Analisis Tafsir Al-An‘am (6):75–79 dalam Perspektif Hermeneutika Historis Dilthey

 

Daftar Pustaka

Al-Bajuri, Ibrahim. (2002). Ḥāsyiyah al-Imām al-Bajuri ‘ala Jawharat al-Tawḥīd (Tuḥfat al-Murīd ‘ala Jawharat al-Tawḥīd). Kairo: Dar al-Salam.

Al-Nawawī al-Jāwī, Muḥammad ibn ʿUmar. (1996).Nūr al-Ẓalām: Syarḥ Manẓūmah ʿAqīdat al-ʿAwām. Kairo: Dār al-Ḥaramayn li al-Ṭibāʿah wa al-Nashr

Al-Razi, Fakhr al-Din Muhammad bin Umar. (1981). Mafātīḥ al-Ghayb (Tafsir al-Fakhr al-Razi), jilid 22,. Beirut: Dar al-Fikr.

Al-Ṭabari, Muhammad bin Jarir. (2001). Jāmiʿ al-Bayān ʿan Ta’wīl Āy al-Qur’ān. Tahqīq oleh Abdullah bin Abdul Muhsin al-Turki, jilid 16. Kairo: Dar Hajr,

Majma‘ al-Lughah al-‘Arabiyyah. (2004). Al-Mu‘jam al-Wasīṭ. Kairo: Maktabah al-Syurūq al-Duwaliyyah, cet. 4

Muir, W. (1861). The life of Mahomet: With introductory chapters on the original sources for the biography of Mahomet, and on the pre-Islamite history of Arabia (Vol. 4). London: Smith, Elder and Co.

Shihab, Quraish. (2005). Tafsir al-MisbahI, jilid 8. Jakarta: Lentera Hati.

 

Biodata Penulis:
Nama : Muhammad Ramli Saldiman

Email : rsaldiman@gmail.com

Alumni MDQH NW Anjani Angkatan 48

Punya karya tulis? Saatnya dipublikasikan! Kirim tulisan Anda dan biarkan NW Online membagikannya ke seluruh Nusantara. Kontak WA: 08567892305.

100% LikesVS
0% Dislikes